PREVALENSI SCABIES PADA KAMBING DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

  • Ayu Wandira Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat
  • Supriadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat
  • Febrina Dian Permatasari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat
Keywords: Prevalensi, Scabies, dan Desa Rembitan

Abstract

Scabies merupakan penyakit kulit menular (zoonosis) yang disebabkan oleh infekstasi ektoparasit dari jenis Sarcoptes scabiei. Scabies dapat menginfestasi ternak ruminansia, hewan kesayangan dan manusia. Dampak infestasi ektoparasit ini seperti: alopesia, hyperkeratosis dan rasa gatal yang luar biasa. Minimnya pengetahuan peternak dan sistem pemeliharaan yang masih tradisional sering menjadi faktor penentu suksesnya infestasi ektoparasit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Sarcoptes scabiei pada ternak kambing di Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi deskriptif dengan metode survei. Penentuan individu ternak sampel dilakukan secara purposive dengan memperhatikan gejala klinis yang menciri pada gejala scabies. Koleksi sampel pada ternak yang memenuhi criteria di atas dilakukan dengan metode skin- scraping pada bagian tubuh yang membentuk keropeng (berkerak). Sampel kemudian diperiksa dengan penambahan KOH 10% pada sampel hasil kerokan kulit (skin-scraping), kemudian diamati di bawah mikroskop. Dari 55 sampel yang diperiksa di laboratorium ditemukan 11 sampel positif terinfestasi S.scabiei var.caprae. nilai prevalensi yang ditemukan sebesar 20%. Tingginya prevalensi S.scabiei var.caprae mungkin disebabkan karena beberapa faktor seperti: sanitasi kandang yang buruk, manajemen pemeliaraan yang masih tradisional dan rendahnya pengetahuan peternak tentang scabies.

Published
2018-09-28