STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI KAWASAN HUTAN RAKYAT DI DUSUN MURPAYUNG DESA SIGAR PENJALIN KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Mareta Karlin Bonita Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat
Keywords: hutan rakyat,vegetasi, indeks nilai penting dan keanekaragaman jenis

Abstract

Konsep pengelolaan hutan rakyat berdasarkan Permenhut No.P.23/Menhut-II/2007 Jo No.P.5/Menhut-II/2008, Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh diatas tanah milik dengan luas minimal 0,25 ha. Penutupan tajuk didominasi oleh tanaman perkayuan, dan atau tanaman tahun pertama minimal 500 batang (Dephut, 1999). Salah satu bentuk pengelolaan hutan rakyat oleh masyarakat adalah dengan teknik Agroforestry. Agroforestry adalah sistem usaha tani yang mengkombinasikan antara tanaman pertanian dan tanaman kehutanan untuk meningkatkan keuntungan serta memberikan nilai tambah. Dalam satu kawasan hutan terdapat pepohonan baik homogen maupun heterogen yang dikombinasikan dengan satu atau lebih jenis tanaman pertanian. oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk pertama, mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi di kawasan Hutan Rakyat pada Kelompok Tani Hutan (KTH) Beriuk Patuh Dusun Murpayung Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Kedua mengetahui Indeks Keanekaragaman Jenis vegetasi di kawasan Hutan Rakyat pada KTH. Beriuk Patuh Dusun Murpayung Desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan pengambilan data menggunakan metode Garis berpetak yang merupakan modifikasi dari petak ganda atau cara jalur. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk tingkat pohon dengan jumlah vegetasi yang ditemukan sebanyak 58 jenis, INP tertinggi berturut-turut adalah Kelapa 49,18%, Mente 30,78%, Ulam 20,65%,Udu/Kalimuru 19,13%, dan Gmelina 16,14%. Pada tingkat tiang terdapat 45 jenis dengan INP tertinggi Gmelina 114,15%, Mente 38,00%, Ulam 17,40%,Pinang 12,63%, dan Mahoni 11,18%. Untuk tingkat pancang ditemukan 41 jenis dengan INP tertinggi adalah Gmelina 72,0%, Mahoni 24,3%, Ulam 17,3%, Mangga Hutan 13,8%, dan Mente 8,7%. Dan untuk tingkat semai ditemukan 40 jenis dengan INP tertinggi berturut- turut adalah Ulam 47,8%, Gmelina 21,2%, Mangga Hutan 18,0%, Putat 11,7%, dan Kumbi 10,6%. Sedangkan untuk nilai Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) untuk tingkat pohon adalah 3,16 yang berarti tinggi yang menunjukkan bahwa ekosistem di kawasan Hutan Rakyat tersebut adalah baik. Untuk tingkat tiang H’ adalah 2,275, tingkat pancang H’ 2,094, dan tingkat semai H’ 2,692, yang berarti bahwa keanekaragaman jenis pada masing-masing tingkat tersebut adalah sedang.

Published
2018-06-29
Section
Articles