EKSBIBUBI (Ekstrak Biji Buah Bintaro) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAMBU TALI (Gigantochloa apus)
Abstract
Bambu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan bangunan, kursi serta alat kesenian. Dalam pemakaiannya bambu tidak dapat bertahan lama karena adanya serangan hama perusak. Sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan mutu dan masa pakai bambu yang lebih lama melalui proses pengawetan menggunakan bahan pengawet ekstrak biji buah bintaro yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode perendaman terhadap nilai absorbsi, retensi dan penetrasi bahan pengawet dan mengetahui pengaruh nilai absobsi, retensi dan penetrasi bahan pengawet terhadap keawetan bambu tali (Gigantochloa apus) melalui uji rayap. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor metode perendaman dan konsentrasi bahan pengawet dengan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan SPSS 24 dan Microsoft excel. Hasil penelitian pengawetan bambu tali (Gigantochloa apus) menggunakan ekstrak biji buah bintaro didapat nilai rata-rata perhitungan kadar air 12,64%, kerapatan 0,68 gr/cm3. Nilai rata-rata absorbsi, retensi, penetrasi, kehilangan berat secara berturut-turut sebagai berikut 1,11 gr/cm3-1,68 gr/cm3 , 0,06 gr/cm3- 0,25 gr/cm3, 2,34 cm – 4,42 cm, 1,27% - 5,47% dan mortalitas rayap adalah 100% untuk bahan pengawet serta 40% tanpa bahan pengawet. Ketahanan bambu tali terhadap serangan rayap termasuk ketahanan kelas kuat I kategori sangat tahan. Sedangkan untuk uji kontrol termasuk ketahanan kelas kuat II kategori kelas tahan.
Copyright (c) 2018 Muhammad Sadir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.