HUBUNGAN PERTAMBANGAN EMAS DENGAN KADAR MERKURI DALAM RAMBUT PENAMBANG DI DESA KEDARO SEKOTONG LOMBOK BARAT

  • Iwan Desimal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat
Keywords: Pertambangan Emas, Merkuri, rambut

Abstract

Sejak awal tahun 2008, dimulainya Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Sekotong khususnya Desa Kedaro. PETI tsb menggunakan merkuri dalam proses pengolahan yang disebut amalgamasi. Merkuri bersifat bioakumulatif di dalam tubuh sehingga diperlukan monitoring dengan pemantauan biologi (biological monitoring/biomonitoring). Biomonitoring yang baik dipakai untuk menilai suatu dampak dengan penanda biologi (biomarker). Biomarker yang bisa diperiksa adalah darah, urine, udara pernapasan dan rambut. Rambut merupakan salah satu jaringan tubuh manusia yang dapat mengakumulasi merkuri dalam jangka waktu yang lama. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan pertambangan emas dengan kadar merkuri dalam rambut penambang di Desa Kedaro Sekotong Lombok Barat. Penelitian berjenis observasional analitik dengan rancang bangun cross sectional. Penelitian berlokasi di Desa Kedaro Sekotong yang dilakukan pada bulan April-Desember 2014. Sampel berjumlah 25 sampel yang diambil secara purposive sampling dengan kriteria laki-laki berumur 15-40 tahun. Variabel besas meliputi rerata merkuri yang digunakan, masa kerja, lama kerja, frekuensi kerja dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Varaibel tergantung meliputi kadar merkuri pada rambut. Data dianalisis menggunakan uji regresi linear dengan taraf signifikansi 0.05. Lama kerja dan penggunaan APD berhubungan dengan kadar merkuri dalam rambut responden. Nilai probalilitas < taraf signifikansi (p < α). Nilai p berturut-turut p = 0,03 < α = 0,05 (lama kerja), p = 0,005 < α = 0,05 (Penggunaan APD). Diupayakan untuk menggunakan masker dan sarung tangan agar tidak terpapar langsung dengan merkuri.

Published
2018-03-30
Section
Articles