KAJIANPENGARUH KUALITASSUNGAITERHADAPKONDISISOSIAL&EKONOMI MASYARAKATDIBANTARANSUNGAI JANGKOK

  • Eliza Ruwaidah Program Studi Arsitektur Universitas Pendidikan Mandalika
Keywords: Kualitas sungai, sosial ekonomi, suangai jangkok

Abstract

Kondisi sosial dan ekonomi masyakat bantara nsungai diamati berdasarkan beberapa parameter yaitu tingkat pendapatan, tingkat pendidikan,ukurankeluarga, fasilitas pengelolaan sampah dan fasilitas sanitasi. Pengambilan parameter tersebut juga dikorelasikan dengan potensi pencemar terhadap parameter Total Coliform yang dihasilkan dari pemantauan kualitasair permukaan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram.Dari sisi pendapatan masyakarat bantaran sungai memiliki pendapatan kurangdari Rp. 500.000/bulan (44,7%) berada dibawah standar garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Bank Dunia ($1,9/hari).Tingkat pendidikan masyakarak di bantaran Sungai Jangkok didominasi oleh pendidikan Dasar-Menengah (SD-SMP) sebesar 57,6% dari total responden sedangkan ukuran keluarga yang dimilik ioleh masyarakat bantaran sungai lebihdari 6 orang per rumah(67,3%).Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyakarat bantaran sungai cukup terbantu dengan keberadaan motor tosa yang merupakan program pemerintah namun demikian masih ada sebagian masyarakat yang membuang langsung sampahnya ke sungai (17%). Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan parameter Total Coliform di Sungai Jangkok adalah pembuangan limbah kegiatan MCK masyarakat bantaran sungai, dimana sekitar 21,7%masyarakat bantaran Sungai Jangkok masih melakukan pembuangan limbah kegiatan MCK langsung ke Sungai Jangkok. Dari hasil analisa statistik menggunakan SPSS terlihat bahwa variable hasil pemantauan E-Coli dipengaruhi secara signifikan oleh variable fasiltas MCK dengan nilai Pearson Correlation 0,245. Perlu kembali membangun kerjasama antar semua pemangku kepentingan dengan mengacu pada beberapa prinsip kerjasamaya itu pembagian peran, komitmen, regulasi, inovasi dan ekonomi kreatif. Implementasi terhadap prinsip tersebut akan menghasilkan kerjasama yang berkelanjutan menuju sungai sehat dan bersih (lestari). Keberlangsungan dari multistakeholder model serta efektifitasnya sangat bergantung pada beberapa hal yaitu antara lain 1) Berbagi peran (role sharing): setiap pemangku kepentingan harus diberikan perandan tanggung jawab sesuai dengan proporsi dan kesepakatan bersama, 2) Komitmen (commitment): setiap pemangku kepentingan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan peran dantanggung jawab yang telah disepakati bersama, 3) Regulasi yang jelas (punishandreward):perlu disiapkanperaturanyang jelas untukmengatur peran berbagai pemangkukepentinganselainpenerapan sistempunishandreward, 4) Inovasi dan ekonomi kreatif (innovationand creative economic): inovasi program yangmengarah pada pengembangan ekonomi kreatif perlu dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, 5) Wilayah Tematik (thematic area):wilayah sungai perlu di segmentasi untukmemberikanciri khas dari setiap area misalnya memberikan ciri khas untuk wilayah hulu, tengah dan hilirsehingga program inovasi juga mengarah ke wilayah tematik yang telah ditetapkan.

Published
2020-06-30
Section
Articles