JENIS TANAMAN RAMBATAN UNTUK PERTUMBUHAN KETAK (Lygodium circinatum (Burm.) Sw) DI HUTAN ALAM P.LOMBOK, NTB
Abstract
Ketak (Lygodium circinatum(Burm.) Sw) adalah tumbuhan paku yang memproduksiHHBK dan memiliki nilai penting sebagai bahan baku kerajinan anyamandi Pulau Lombok, NTB. Ketak menghasilkan sulur yang digunakan sebagai bahan baku kerajinan anyaman. Dalam pertumbuhannya ketak memerlukan tanaman lain sebagai rambatan. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk mengetahui jenis tanaman apa saja yang dominan dipilih oleh ketak sebagai rambatan di P. Lombok untuk pengembangannya lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman rambatan apa saja yang dipilih ketak sebagai rambatannya. Diduga ada peranan tanaman rambatan terhadap pertumbuhan dan peningkatan produktivitas sulur ketak. Metode penelitian adalahpurposive sistematic samplingdengan teknik survei yaitu mencari jenis target dengan menentukan sampling sebagai wilayah survey. Wilayah sampling ditentukan berdasarkan 3 ketinggian tempat yaitu 0-249,250-499 dan 500 mdpl ke atas. Pada masing-masing ketinggian di buat 10 petak ukur dengan ukuran 20m x 20m dan dilakukan pengamatan keberadaan ketak serta jenis tanaman apa saja pada setiap ketinggian yang merupakan rambatan ketak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketak dalam pertumbuhannya memilih banyak jenis tanaman rambatan, akan tetapi ada beberapa jenis tanaman rambatan ketak yang favorit disukai ketak. Jenis tanaman rambatan yang paling banyak ditemui sebagai rambatan pada setiap ketinggian adalahsebagai berikut: A. Pada ketinggian 0-249 mdpl: 1. Aren (Arenga pinnata), 2. Ceruring/Langsat (Lansium domesticum), 3. Liana (Liana sp); B. Pada ketinggian 250-499 mdpl: 1. Waru (Hibiscus tiliaceus), 2. Kumbi (Tabernaen montana), 3. Gaharu (Gyrinops verstegii); dan C. Pada ketinggian 500 mdpl ke atas: 1.Kopi (Coffea robusta), 2. Aren (Arenga pinnata), 3. Liana (Lianasp). Berdasarkan hasil pengamatan di hutan alam P. Lombok diketahui bahwa aren merupakan jenis rambatan yang paling favorit dijadikan rambatan ketak. Hal ini diduga karena Aren merupakan jenis tanaman yang memiliki tajuk cukup ringan, sehingga sesuai dengan sifat ketak yang menginginkan naungan tetapi tidak berat. Untuk melengkapi informasi berkaitan dengan upaya peningkatan pertumbuhan dan produktivitas ketak secara komprehensif diperlukan penelitian mengenai faktor fisiologi dan lingkungan yang mempengaruhi karakter pertumbuhan dan produktivitas ketak.
Copyright (c) 2017 Endah Wahyuningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.