FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 24-35 BULAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Abstract
PENDEK (stunting) merupakan gangguan pertumbuhan linier yang ditunjukandengan nilai z score TB/U kurangdari -2 SD. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi berulang dalam waktu lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Hasil Unicef Report tahun 2013 dinyatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke-5 didunia masalah gangguan pertumbuhan tinggi badan (Pendek) yaitu sekitar 7,55 juta anak balita. Dari hasildua kali Riskesdas 2007 dan 2013 menyebutkan bahwa di NTB masing-masing 43,7% dan 45,2 %. Terjadi peningkatan 1,5%, artinya hampir separuh balita kita memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar tinggi badan balita seumurnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor dominan yang mempengaruhi kejadian stunting anak usia 24-35 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan terhadap total sampel di 10 kabupaten/kota se provinsi Nusa Tenggara Barat sejumlah 115.300 sampel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 12 variabel independen yang mempengaruhi kejadian stunting (Y) terdiri dari Jenis Kelamin Anak (X1), Tinggi badan Ayah (X2), Tinggi badan Ibu (X3), Pola Makan ayah (X4), Pola makan Ibu (X5), Status Ekonomi Keluarga (X6), Riwayat Panjang Lahir (X7), Riwayat Berat Lahir(X8), Jumlah Anggota Keluarga (X9), Riwayat Kehamilan(X10),Riwayat Persalinan(X11) dan Riwayat Nifas (X12).Dari kedua belas variabel tersebut ada 3 (tiga) variabel yang dominan antara lain Riwayat Panjang lahir (OR=3,7), Tinggi Badan Ibu (OR=2,6) dan Pola Makan ibu (OR=2,1) Disarankan bahwa pemegang kebijakan serta pemegang program agar lebih memfokuskan dari ketiga variabel yang dominan tersebut
Copyright (c) 2016 Mustika Hidayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.