HUBUNGAN STATUS KOMORBID DENGAN STATUS AKHIR PASIEN CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2021

  • Edy Sahroji Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah
  • Moch Taufik Hidayatullah Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pendidikan Mandalika
Keywords: Komorbid, Status Akhir Pasien, Covid-19

Abstract

Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki angka Case Fatality Rate (CFR) tertinggi keempat setelah Kota Mataram (CFR 6,6%), Kabupaten Lombok Barat (CFR 6,6%), dan Kabupaten Sumbawa (CFR 6,6%). Angka CFR Kabupaten Lombok Tengah sampai sampai tanggal 31 Desember 2020 yaitusebesar (CFR 6,0%), dengan kasus konfirmasi sebanyak 301 kasus dan kasus meninggal sebanyak 18 kasus. Bahkan pada bulan juni sesuai dengan release zonasi dan penanganan Covid-19 Provinsi NTB tanggal 04 Juni 2021, Kabupaten Lombok Tengah menempati posisi tertinggi untuk angka CFR sebesar 7,9%, masih di atas angka CFR NTB sebesar 4,5% dan angka Nasional sebesar 2,7%, bahkan jauh di atas angka CFR WHO yang hanya sebesar 2,1%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status komorbid dengan status akhir pasien COVID-19 di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2021. Jenis Penelitian ini penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian Observasional yang bersifat Analitik dengan pendekatan kasus kontrol (Case Control). Populasi sebanyak 301 responden dan sempel sebanyak 36 responden. Dimana sampel pada kelompok kasus sebanyak 18 sampel dan sampel pada kelompok kontrol sebanyak 18 sampel. Hasil analisis uji statistik chi square didapatkan p value = 0,026 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status komorbid dengan status akhir pasien covid-19. Odds ratio 6,4 (95% CI: 1,12–36,44) menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dengan komorbid memiliki risiko meninggal dunia 6,4 kali dibandingkan dengan pasien COVID-19 tanpa komorbid. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara status komorbid dengan status akhir pasien COVID19 di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2021. Pasien COVID-19 dengan komorbid memiliki risiko meninggal dunia lebih tinggi dibandingkan dengan pasien COVID-19 tanpa komorbid. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah hasil penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk lebih menguatkan program-program yang berkaitan dengan status komorbid pasien seperti program PTM dan Lansia.

Published
2022-02-24