ANALISIS NERACA AIR PADA HLD BABAK-RENGGUNG-RUTUS WILAYAH SUNGAI LOMBOK
Abstract
Daerah Irigasi Pandanduri berada dalam sistem irigasi Pandanduri Suwangi, dengan kondisi keterbatasan ketersediaan sumberdaya air pada Sungai Palung terutama pada musim kemarau telah menyebabkan sebagian areal sawah tidak memperoleh air sesuai dengan kebutuhan. Sehingga adanya saluran suplesi HLD dapat memberikan debit air dari Sungai Babak hingga Waduk Pandanduri. Analisis dalam penelitian ini didahului oleh pengumpulan data curah hujan, data debit, data evapotranspirasi, data luas catchment area dan data luas area irigasi pada instansi terkait. Analisis awal dilakukan analisis Poligon Thiessen untuk mengetahui stasiun hujan atau ARR yang berpengaruh terhadap bendung yang berada di DAS Palung yaitu pada catchment area Rutus, Temusik dan Terara, serta melakukan analisis untuk stasiun iklim atau CR. Lalu melakukan analisis ketersediaan air menggunakan metode Mock, analisis kebutuhan air menggunakan metode NFR, analisis simulasi saluran suplesi HLD, dan analisis optimasi dan simulasi Waduk menggunakan program linear. Ketersediaan air sebelum ada suplesi berdasarkan debit yang berasal dari masing-masing catchment area lokal dimana debit rerata yang didapatkan pada segmen Sungai Babak adalah 1662 lt/dt, Sungai Renggung sebesar 2249 lt/dt, Sungai Rutus 2806 lt/dt, Sungai Bendung sebesar 1466 lt/dt, Sungai Gading sebesar 1185 lt/dt dan Sungai Palung 2278 lt/dt. Dalam analisis neraca air dilakukan perhitungan ketersediaan air dan kebutuhan air sehingga didapatkan neraca air tiap bangunan air baik berstatus surplus maupun defisit, dari 5 Bangunan air yang berada di HLD Babak-Renggung-Rutus terdapat 2 Bangunan air yang defisit dan 3 Bangunan air yang surplus, sehingga diperlukan pengoptimalan pemberian air dengan mengatur pertimbangan air antara bangunan yang surplus dan defisit yang terhubung secara hidrolis sehingga status defisit pada bangunan air dapat dikurangi.