ANALISIS KEAUSAN DAN PENYERAPAN AGREGAT (Study Kasus Material Selojan dan Material Pringga Baya)
Abstract
Infrastruktur umum saat ini mulai mengalami renofasi dengan seiring berjalannya waktu, untuk menentukan kemungkinan material yang digunakan mengalami perubahan, sehingga dibutuhkan evaluasi pengujian material untuk memenuhi syarat pengujian, dari dua Quary yang diketahui quary pringgabaya dan quary selojan di ambil jenis batunya dan dipecah menjadi agregat kasar dengan ukuran tidak seragam, untuk dapat menetukan kualitas agregat tersebut salah satu dilakukan pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi los angeles, mesin diputar sebanyak 500 kali putaran, setelah mencapai 500 putaran agregat dikeluarkan dan disaring menggunakan saringan No.12 dan yang tertahan ditimbang. Sehingga mendapatkan nilai keausan 22,25 % material pringgabaya dan 28,41 % materialselojan berdasarkan Spesifikasi Umum tahun 2010 (rev 3) untuk batasannya memcapai 40% berarti batu dusun beburung memenuhi syarat untuk digunakan sebagai material agregat kasar bahan bangunan, untuk berat jenis 2,704 untuk batuan pringgabaya dan 2,610 untuk batuan selojan > 2,50 dan penyerapan 0,870 % untuk batuan pringabaya, 1,834 % batuan asal selojan < 3% untuk material tersebut dapat juga digunakan sebagai material Campuran Beraspal Panas.