VARIASI RADIAL SIFAT FISIKA KAYU NANGKA (Artocarphusheterophyllus) YANG BERASAL DARI DESA SESAOT KABUPATEN LOMBOK BARAT

  • Dwi Sukma Rini Jurusan Kehutanan Universitas Mataram
  • I Wayan Swastana Jurusan Kehutanan Universitas Mataram
  • Arna Diansyah Jurusan Kehutanan Universitas Mataram
Keywords: Fisika, Nangka, Radial

Abstract

Kayu nangka merupakan salah kayu yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan. Setelah masa produktifitas buah menurun, biasanya pohon ini akan ditebang dan dilakukan peremajaan. Kayu nangka banyak diminati karena mudah dalam pengolahan dan memiliki warna yang khas, yaitu kuning keemasan. Meskipun kayu nangka telah dikenal dan dimanfaatkan secara luas, namun informasi terkait sifat kayu nangka masih terbatas. Selain itu, sifat kayu juga ditentukan oleh kondisi lingkungan tempat tumbuh, sehingga data terkait sifat kayu yang berasal dari lokasi yang berbeda sangat dibutuhkan untuk menentukan kesesuaian dalam penggunaan akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika kayu nangka yang yang berasal dari daerah Sesaot, Kabupaten Lombok Barat pada arah radial batang, dan pengaruh kedudukan radial terhadap sifat fisikanya. Metode penelitian menggunakan metode ekprimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Berdasarkan hasil penelitian, variasi arah radial kayu nangka berpengaruh terhadap nilai kadar air kering udara, kadar air segar dan penyusutan tangensial dari kondisi segar ke kering udara. Rata-rata nilai kadar air segar dan kering udara kayu nangka pada arah radial adalah 98,45% dan 11,57%, berat jenis segar, kering udara dan kering tanur adalah 0,55, 0,57 dan 0,61. Penyusutan dari kondisi segar ke kering udara pada arah L, T dan R adalah 0,14%, 1,53% dan 0,80%. Penyusutan dari kondisi segar ke kering tanur pada arah L, T dan R adalah 0,42%, 5,10% dan 2,40%. Sementara nilai pengembangan dari kondisi kering udara ke kondisi basah secara berurutan adalah 0,42%, 1,67% dan 1,11%.

Published
2019-06-28
Section
Articles