PENUMBUHAN BUDI PEKERTI BERBASIS KEARIFAN LOKAL

  • Mi’rajus Subyan Rahmat Fakultas Ilmu Seni Universitas Nusa Tenggara Barat
Keywords: penumbuhan, Budi pekerti, Berbasis, Kearifan Lokal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hasil dan faktor penghambat maupun faktor pendukung dari implementasi penumbuhan budi pekerti berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di SMP Negeri I Kediri. Sumber data yang digunakan adalah narasumber, dokumentasi dan tempat penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji trianggulasi. Hasil dari penumbuhan budi pekerti berbasis kearifan lokal yang diterapkan sudah berjalan baik ditunjukan dengan; Terbentuknya komunikasi yang baik antar anggota sekolah sehingga terciptanya nuansa agamis dan rasa kekeluargaan yang tinggi dalam melaksanakan visi, misi, dan tujuan sekolah secara bersama. Terhadap kegiatan proses pembelajaran di sekolah, terciptanya suasana lingkungan belajar yang nyaman, bersih, dan kondusif di sekolah yang diiringi dengan peningkatan prestasi dan penghargaan yang diperoleh sekolah. Adapun faktor penghambat dalam implementasi penumbuhan budi pekerti berbasis kearifan lokal yang diterapkan sekolah adalah masih terdapat guru di sekolah yang masih belum menerima sertifikasi sehingga memungkinkan terjadinya kecemburuan sosial antara sesama guru, masih adanya siswa yang terlambat datang kesekolah secara berulang, Masih belum terbentuknya kesadaran siswa terhadap penggunaan media sosial secara bijak. Sedangkan faktor pendukung dalam pelaksanaan penumbuhan budi pekerti berbasis kearifan lokal adalah peran sumberdaya manusianya yang utama, peran top lider dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mengelola potensi dari seluruh stake holder serta komponen yang ada di sekolah menjadi salah satu kunci dalam memanajememen program sekolah, Sosialisasi maupun pembinaan secara rutin dengan memanfaatkan media tertentu, pendekatan secara personal yang dilakukan pengawas, kepala sekolah, maupun guru terhadap siswa.

Published
2019-03-31
Section
Articles